Purwo Handoko: CEO Rocket Racing Bali yang ‘Nggak Bisa Nyetir’ Sukses di Dunia Balap

RedaksiSosok18/01/2025199 Views

Nikiberitabali.com – Purwo Handoko, CEO Rocket Racing Bali, punya cerita unik dan penuh kejutan. Meski nggak bisa nyetir mobil atau motor, ia berhasil bikin tim balap profesional yang kini jadi kebanggaan Bali di dunia motorsports.

Awal yang Nggak Terduga

Kisah ini dimulai saat Porsche Indonesia butuh tambahan peserta untuk ajang Porsche Sprint Challenge di Mandalika Festival of Speed (MFoS) 2024. Putra bungsunya, Rama (11 tahun), yang gila otomotif, mendorong Purwo buat ambil kesempatan ini. Akhirnya, ia nekat pesan Porsche GT3 seharga Rp7 miliar, yang dananya didapat dari sponsor besar seperti Pertamax Turbo dan Paralegals ID.

Masalahnya, Purwo baru sadar: dia nggak bisa nyetir, anaknya masih kecil, dan nggak punya pembalap! Di tengah kebingungan, ia ingat Aldio, anak sahabatnya, Dony Maryadi Oekon. Aldio, pembalap muda berbakat dengan pengalaman di Eropa, langsung bergabung. Begitu lahirlah Rocket Racing Bali.

Bali, Inspirasi dan Rumah

Pindah ke Bali juga cerita ‘kecelakaan’. Awalnya cuma liburan, tapi suasana santai Canggu bikin mereka nggak mau balik ke Jakarta. Dari situ, Purwo ingin bawa nama Bali ke dunia internasional lewat tim balap.

Rocket Racing Bali bukan cuma soal balapan. Tim ini mengangkat budaya Bali dengan caranya sendiri. Bukan umbrella girls, mereka punya penari Bali yang mendampingi pembalap sebelum berlaga.

Jalan Berliku, Podium Bergengsi

Awal perjalanan nggak mulus. Mobil sempat rusak parah, Aldio cedera, dan mereka gagal ikut dua balapan pertama. Tapi setelah menggelar upacara adat Bali, keberuntungan berubah. Aldio naik podium: posisi ketiga, kedua, hingga akhirnya juara pertama di race kelima.

Purwo percaya, membawa budaya Bali ke motorsport bisa bikin dunia makin kenal dengan potensi sports tourism di Indonesia.

Baca Juga:  Ni Putu Hadomi: Menginspirasi Lewat Budaya dan Lingkungan

Kejar Mimpi Internasional

Rocket Racing Bali kini bersiap untuk ajang Porsche Carrera Cup Asia 2025, dengan balapan di negara-negara besar seperti China dan Jepang. Bahkan sponsor internasional sudah siap gelontorkan dana US$2 juta.

Nggak berhenti di motorsport, Purwo juga terjun ke sepak bola. Ia kini jadi pemilik klub Persewangi Banyuwangi (Liga 3), dengan misi bawa tim ini ke Liga 1 pada 2026.

Hidup Itu Tentang Berani

Dari nggak bisa nyetir hingga jadi pelopor tim balap berbasis di Bali, kisah Purwo Handoko adalah bukti bahwa keberanian dan kreativitas bisa membawa siapa pun ke puncak kesuksesan. (jk)

Stay Informed With the Latest & Most Important News

I consent to receive newsletter via email. For further information, please review our Privacy Policy

Loading Next Post...