DENPASAR, Nikiberitabali.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Bali terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat terdampak banjir yang melanda Bali sejak 10 September 2025 lalu. Memasuki hari keempat masa tanggap darurat, sekitar 70 personel PMI Bali dikerahkan untuk memberikan berbagai layanan penanggulangan bencana, salah satunya melalui pelayanan kesehatan di Jl. Pulau Biak I, Denpasar.
Lokasi tersebut dipilih berdasarkan hasil asesmen lapangan yang menunjukkan tingkat dampak banjir cukup besar. “Pelayanan kesehatan menjadi prioritas karena banyak warga menyampaikan keluhan sakit,” ujar Ketua PMI Bali I Gusti Bagus Alit Putra, S.H., S.Sos., M.Si saat meninjau kegiatan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan dokter, penanganan luka, hingga pembagian obat-obatan sesuai resep. Tercatat, sebanyak 101 jiwa yang terdiri dari lansia, orang dewasa, remaja, dan anak-anak mendapatkan layanan kesehatan tersebut. Keluhan yang paling banyak ditemukan antara lain gatal-gatal pada kaki, batuk pilek, pusing, diare, sakit kepala, hingga luka akibat pecahan beling dan paku.
Pelayanan ini melibatkan relawan PMI dari Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Buleleng yang berprofesi sebagai dokter dan perawat. Salah satu warga, Ibu Fatina, mengaku bersyukur mendapat pelayanan kesehatan pertama di wilayah tersebut. “Terima kasih PMI sudah cepat merespons keluhan kami,” ujarnya.
Di sela evaluasi kegiatan, Ketua PMI Bali menyempatkan diri menyapa para relawan yang terlibat. Ia menyampaikan apresiasi dan mengingatkan mereka untuk selalu menjaga kesehatan serta keselamatan saat bertugas.
Selain membuka layanan kesehatan, PMI juga mengaktifkan Posko Siaga Banjir di Jl. Trengguli I No. 27 Denpasar. Posko ini berfungsi sebagai pusat informasi bagi masyarakat terdampak sekaligus tempat penerimaan dan penyaluran bantuan. (r)