Bangli (Nikiberitabali.com) – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) bareng Puskesmas Kintamani III nggak main-main dalam upaya melawan stunting! Lewat Program Kemitraan Masyarakat (PKM), mereka kasih solusi kreatif: budi daya ayam buras untuk 15 keluarga dengan balita stunting di Desa Selulung, Kintamani, Bangli, Jumat (16/01/2025).
Menurut dr. Made Indra Wijaya, MARS., PhD., FISQua, Ketua Tim PKM, program ini lanjutan dari 2023, di mana dua keluarga berhasil mengubah hidup mereka lewat demplot ayam buras. “Tahun ini kami perluas cakupan ke 15 keluarga. Tujuannya nggak cuma bikin gizi anak-anak lebih baik, tapi juga bantu keluarga punya tambahan penghasilan,” katanya.
Tim PKM, termasuk dr. Dewa Ayu Putu Ratna Juwita, M.Kes., dr. Luh Gede Pradnyawati, M.Kes., dan I Gede Sutapa, M.P., nggak cuma kasih ayam, tapi juga pelatihan dan pendampingan teknis. Jadi, keluarga nggak cuma dapat manfaat langsung, tapi juga jadi lebih mandiri soal pangan.
Kepala Puskesmas Kintamani III ikut bangga dengan sinergi ini. “Kerja sama antara akademisi dan fasilitas kesehatan seperti ini penting banget. Kami yakin program ini bisa jadi solusi jangka panjang untuk stunting,” ujarnya.
Karena stunting masih tinggi di sini. Dengan program ini, keluarga nggak cuma dapat tambahan gizi buat balita, tapi hasil ternak yang berlebih juga bisa dijual. Jadi, kesejahteraan keluarga naik, gizi anak-anak pun terjamin.
Tim FKIK Unwar bakal terus evaluasi program ini. Mereka bakal cek apakah gizi balita beneran naik, ayam buras makin produktif, dan program ini bisa terus berlanjut. Kalau sukses, model ini bisa diterapkan di daerah lain dengan masalah serupa.
Lewat kerja bareng ini, FKIK Unwar dan Puskesmas Kintamani III ngebuktiin kalau mimpi melawan stunting bisa jadi kenyataan. Generasi sehat, masa depan kuat! (jk/r)